Sabtu, 06 Oktober 2012
05.53 by AdminNo comments
BIODATA:
Nama Lengkap : Bacary Sagna
Tempat Lahir : Sens, Perancis
Tanggal Lahir : 14-02-1983
Kebangsaan : Perancis
Posisi : Bek
Tempat Lahir : Sens, Perancis
Tanggal Lahir : 14-02-1983
Kebangsaan : Perancis
Posisi : Bek
Tinggi : 176 cm
Berat : 72 kg
Nomor : 3
Karir Senior:
2002–2004 : Auxerre B
2004–2007 : Auxerre
2007–Sekarang : Arsenal
Karir timnas :
2002–2006 : Perancis U-21
2007–Sekarang : Perancis
2002–2004 : Auxerre B
2004–2007 : Auxerre
2007–Sekarang : Arsenal
Karir timnas :
2002–2006 : Perancis U-21
2007–Sekarang : Perancis
BIOGRAFI

Bacary bergabung dengan klub pada musim panas 2007 dan pernyataannya "Sangat senang bisa bergabung dengan Arsenal dan saya sangat bersemangat menjadi pemain diantara pemain-pemain hebat. Saya tidak sabar untuk bermain di Emirates dan memenangkan banyak tropi untuk klub dan semua suporter"
Dia langsung membuktikan dengan dipilihnya dia sebagai pemain utama di posisi bek kanan, dan membuat total 40 penampilan sebelum dia cidera pergelangan kaki.
Pemain Perancis ini mencetak gol pertamanya saat melawan Chelsea di Stamford Bridge pada 23 Maret, dan itu menjadi satu-satunya gol di musim itu.
Bacary menjadi pemain debutan yang menakjubkan karena namanya menjadi PFA Premiere League Team of the Year.
2008/2009
Bacary memulai musimnya dengan memperpanjang kontrak jangka panjang pada bulan Juli. Dia melanjutkan penampilan terbaiknya seperti musim lalu, melakoni 34 kali sebagai starting di EPL. Dia menunjukkan penampilan yang konsisten dan menjadi defender maupun membantu penyerangan yang baik. "Ini adalah klub yang hebat dan saya bangga memakai seragam ini. Saya mempunyai squad yang hebat di klub dan saya tahu kita dapat meraih sesuatu".
2009/2010
Seperti rekannya Gael Clichy, Bacary melakukan penyesuaian pada awal 2009/2010 yang mana Arsenal memakai formasi 4-3-3, ini berarti dia memiliki kesempatan untuk lebih melebar dan membantu penyerangan. He masih menjadi pengumpan crossing yang handal saat tim sedang menyerang. Pada Oktober dia memberikan 3 assist, dan di bulan April memberikan assist yang di konversikan jadi gol oleh Bendtner saat melawan Wolves. Arsenal akan lebih solid dan padu ketika dia bermain bersama tim.
Bacary memulai musimnya dengan memperpanjang kontrak jangka panjang pada bulan Juli. Dia melanjutkan penampilan terbaiknya seperti musim lalu, melakoni 34 kali sebagai starting di EPL. Dia menunjukkan penampilan yang konsisten dan menjadi defender maupun membantu penyerangan yang baik. "Ini adalah klub yang hebat dan saya bangga memakai seragam ini. Saya mempunyai squad yang hebat di klub dan saya tahu kita dapat meraih sesuatu".
2009/2010
Seperti rekannya Gael Clichy, Bacary melakukan penyesuaian pada awal 2009/2010 yang mana Arsenal memakai formasi 4-3-3, ini berarti dia memiliki kesempatan untuk lebih melebar dan membantu penyerangan. He masih menjadi pengumpan crossing yang handal saat tim sedang menyerang. Pada Oktober dia memberikan 3 assist, dan di bulan April memberikan assist yang di konversikan jadi gol oleh Bendtner saat melawan Wolves. Arsenal akan lebih solid dan padu ketika dia bermain bersama tim.
UMUM
Musim 2011/2012 , dia mengawali laga dengan konsisten, tetapi pada akhirnya tidak beruntung. Comeback yang bagus ditunjukkan pada bulan Oktober di White Hart Lane, namun dia kembali cidera saat melawan Norwich pada bulan April sehingga dia harus absen membela Perancis di pergelatan Euro 2012. Hal ini adalah pukulan yang menyakitkan bagi seorang pemain dimana seharusnya dia punya kualifikasi bisa ikut membela Timnas, tapi karena cidera akhirnya dia harus istirahat. Pada saat melawan Tottenham, dia mampu mencetak gol dan menjadi penyemangat timnya untuk comeback dengan kemenangan yang berkesan dengan skor 5-2, dan pada penampilannya ke 200, Arsenal menang 3-0 saat melawan Wolves. Meskipun cidera, dan harus istirahat 4 bulan, tetapi Sagna sudah membuat 29 kali total penampilan bersama Arsenal. Bacary yang merupakan keturunan Sinegal, tetapi lahir di Perancis ini melakukan debut pertamanya bersama Timnas Perancis pada World Cup 2010. Sebelum bergabung ke Arsenal, dia telah bergabung dengan klub Auxere sejak 2002 dan memenangi Piala Perancis tahun 2005.
05.23 by AdminNo comments
Bola.net - Berikut ini adalah data dan fakta laga matchday 7 Premier League antara West Ham vs Arsenal untuk malam ini, Sabtu (06/10). Satu lagi duel seru sesama tim kota London akan tersaji malam ini. Pertemuan antara The Hammers vs The Gunners. Pasukan Sam Allardyce
sudah dua kali melawan sesama tim London sejauh ini, dan 2 kesempatan
itu mereka selalu menang. Sementara Arsenal baru sekali, dan mereka
kalah oleh Chelsea di pekan kemarin.
- Hari Minggu kemarin Arsene Wenger merayakan tahun ke-16-nya bersama Arsenal
- Jika sampai The Gunners menang, maka hal itu akan menjadi kemenangan ke-350 di bawah Wenger
- Sejauh ini Arsenal menyamai Chelsea, sebagai tim paling minim kebobolan gol away (1 gol)
- Musim lalu dari 10 laga domestik usai Liga Champions Arsenal kalah dalam 5 kesempatan.
- Carlton Cole tinggal butuh 2 laga lagi untuk mencapai partai ke-300-nya sebegai pemain.
- Sejauh ini The Hammers adalah tim paling banyak menerima kartu di EPL (15 kartu)
- Terakhir kali The Hammers bisa menang atas Arsenal adalah tahun 2007
- Setelah kemenangan di bulan April 2007 tersebut, West Ham kalah 7 kali dari 9 laga terakhir kedua kbu.
- Sejauh musim ini berjalan West Ham selalu menang setiap berjumpa sesama tim London (QPR dan Fulham
Arsenal: M-K-M-S-M
- 03 Oktober 2012, Arsenal 3 - 1 Olympiakos (UCL)
- 29 September 2012, Arsenal 1 - 2 Chelsea (EPL)
- 26 September 2012, Arsenal 6 - 1 Coventry (Piala Liga)
- 23 September 2012, Manchester City 1 - 1 Arsenal (EPL)
- 18 September 2012, Montpellier 1 - 2 Arsenal (UCL)
West Ham: M-K-S-S-M
- 01 Oktober 2012, QPR 1- 2 West Ham (EPL)
- 26 September 2012, West Ham 1 - 4 Wigan (Piala Liga)
- 23 September 2012, West Ham 1 - 1 Sunderland (EPL)
- 15 September 2012, Norwich 0 - 0 West Ham (EPL)
-
01 September 2012, West Ham 3 - 0 Fulham (EPL)Berikut 5 Head to Head terakhir kedua kubu:West Ham (0) : Seri (1): Arsenal (4)
- 15 Januari 2011, West Ham 0 - 3 Arsenal (EPL)
- 30 Oktober 2010, Arsenal 1 - 0 West Ham (EPL)
- 20 Maret 2010, Arsenal 2 - 0 West Ham (EPL)
- 03 Januari 2010, West Ham 1 - 2 Arsenal (Piala FA)
- 25 Oktober 2009, West Ham 2 - 2 Arsenal (EPL)
03.57 by AdminNo comments
Arsenal akan bertandang ke Upton Park Sabtu ini. Kita lihat statistiknya untuk memprediksi hasil pertandingan ntar malam. Disini minudin akan membahas dengan bahasa yang mudah dipahami. Pada pembahasan kali ini kita akan lebih fokus pada pemain belakang Kieran Gibbs.
Gibbs adalah salah satu pemain yang paling konsisten musim ini, dan dia pun dipanggil untuk membela timnas Inggris pada laga kualifikasi Piala Dunia melawan San Marino dan Polandia. Pemain 23 tahun menang lebih dari separo duelnya di Premier League.
Pada awal karirnya Gibbs adalah seorang pemain sayap, dan hal ini jelas terlihat pada aliran-aliran bolanya di sayap kiri. Penampilan terbaiknya yaitu ketika mengalahkan Southampton 6-1 dimana dia menjadi pemain kunci terhadap 2 gol bunuh diri pemain belakang lawan. Pemain 23 tahun terlihat meyakinkan saat overlap dan melebar di sayap kiri. Gambar 1 menunjukkan bagaimana berpengaruhnya dia saat bertahan maupun membantu penyerangan.
Meskipun dia bagus dalam betahan maupun menyerang tapi sisi bertahannya akan diuji di Upton Park sabtu ini, saat melawan West Ham dan dia juga harus menjaga Andy Caroll yang predikatnya adalah seorang pemain tengah karena itu dia juga harus mampu menjadi full back ketika menghadapi Caroll. Gambar 2 menunjukkan dia harus lebih banyak bertahan ke dalam dan sedikit menyerang dan membuat peluang. Gibbs akan ditugaskan untuk menjaga si jangkung Caroll sabtu ini.

Vermaelen vs Caroll
Caroll kini bangkit kembali dan telah menunjukkan tajinya di West Ham. Dia seakan lahir kembali, tidak seperti saat dia di Liverpool. Statistik menunjukkan Caroll selalu menjadi masalah yang besar buat Arsenal, dan dia berpotensial untuk mengacak-acak pertahanan Arsenal.
Jika Gibs ditarik keluar atau tidak mampu menjaga Caroll, maka Thomas Vermaelen yang akan bertugas menjaganya. Pemain Belgia ini lebih dominan menjaga ruang pertahanan, dan musim lalu dialah yang menjaga Caroll saat Liverpool bertamu ke Emirates. Caroll pada saat itu telah bermain selama 71 menit.
Pertarungan antara keduanya akan menjadi pertarungan yang besar, dan disuguhkan dalam statistik berikut ini. Kedua pemain telah sama-sama memenangi duel di udara sebanyak 16 kali di musim ini, dengan Caroll mendapatkan rata-rata lebih baik yaitu 64%, dan Vermaelen 61,5%. Tetapi sepanjang penampilannya, kapten Vermaelen jauh lebih bagus dalam memenangi duel, yaitu 62,7% dan Caroll 45,5%.

Data Fakta Pertandingan
* Arsenal hanya sekali kalah dalam 11 penampilan terakhirnya di Premier League (Menang 6, Draw 4, Kalah 1)
* Arsene Wenger hanya menang 2 kali di EPL ketika bertemu dengan manajer Sam Allardyce (menang 2, draw 3, kalah 4)
* Sebanyak 4 penalti dihadiahkan di 4 laga terakhir Arsenal vs West Ham di EPL
*Arsenal menang 6 kali dan kalah 9 kali di 8 tahun terakhir melawan West Ham di EPL
* West Ham adalah tim yang menang terakhir kali di Highbury di EPL dan yang menang pertama kali di Emirates (keren)
*Gervinho mencetak 3 gol dari 3 shoot on targetnya di EPL musim ini.
*West Ham mendapatkan 8 kartu kuning di laga terakhirnya (vs QPR), pemegang rekor di EPL
Jumat, 05 Oktober 2012
04.55 by AdminNo comments
Sam Hollis
1894-1897
1894-1897

Thomas Brown Mitchell
1897-1898
1897-1898

George Elcoat
1898-1899
1898-1899

Harry Bradshaw
1899-1904
1899-1904

Phil Kelso
1904-1908
1904-1908

George Morrell
1908-1915
1908-1915

Leslie Knighton
1919-1925
1919-1925

Herbert Chapman
1925-1934
1925-1934

George Allison
1934-1947
1934-1947

Tom Whittaker
1947-1956
1947-1956

Jack Crayston
1956-1958
1956-1958

Goerge Swindin
1958-1962
1958-1962

Billy Wright
1962-1966

Bertie Mee
1966-1976
1966-1976

Terry Neill
1976-1983
1976-1983

Don Howe
1984-1986

George Graham
1986-1995
1986-1995

Bruce Rioch
1995-1996
1995-1996

Arsene Wenger
1996-Sak Modare
1996-Sak Modare

-minudin-
Senin, 10 September 2012
23.01 by AdminNo comments
Tanggal Lahir : 11 Mei 1986 (Usia 26)
Tempat Lahir : Paris
Negara : Perancis
Tinggi Badan : 191 cm.
Berat Badan : 78 Kg.
Peranan : Gelandang
Nomor Punggung : 2
Tim Nasional : Prancis
Karir Junior:
1999–2001 : Paris Saint-Germain
Karir Senior:
2003–2004 : Auxerre B
2004–2006 : Auxerre
2006–Sekarang : Arsenal
Karir timnas:
2004–2005 : Perancis U19
2006–Sekarang : Perancis U-21
2007–Sekarang : Perancis
BIOGRAFI
2005/2006

Dia mencetak gol pertamanya pada 1 April di kandang saat menang 5-0 melawan Aston Vila. Musim itu dia 11 kali sebagai starter dan 5 kali sebagai pengganti sebelum cidera mengakhiri musimnya lebih awal.Dia harus istirahat selama 9 bulan karena cidera patah dan keseleo pada pergelangan kakinya saat melawan Sunderland di Stadium of Light pada 1 Mei. Seharusnya dia dibawa ke Indonesia dan diserahkan pada Mbah Koyen si tukang urut paling sakti di Rejosari Demak agar cepat sembuh (kidding :D). Wenger sangat tidak senang dengan keadaan ini. "Anak ini baru berumur 19 tahun, saat dia memulai karirnya, dia cidera sangat serius."
2006/2007
Abou kembali ke tim utama pada 9 Januari saat dia menjadi pemain pengganti melawan Liverpool dan berakhir dengan kemenganan 6-3 di League Cup. Dia membuat 13 kali sebagai pemain starting dan 5 kali sebagai pengganti dan hanya melesatkan 1 hol saat melawan Aston Villa. Pada bulan Maret dia dipanggil di skuad timnas Perancis oleh pelatih Raymond Domenech.
2007/2008
Diaby mencetak gol pertamanya di Emirates saat melawan Derby Contry pada 22 September. Pada musim ini dia menderita cidera yang merupakan kelanjutan dari cideranya dulu. Tim dokter yang menanganinya hampir berputus asa. Namun Diaby pantang menyerah "Dokter bilang padaku kalau saya takkan bisa kembali bermain bola, namun saya selalu berpikir saya bisa kembali bermain lagi". Dia telah mencetak gol selama bergabung dengan Arsenal saat itu.
2008/2009
Pada musim ini dia melakukan 25 kali penampilan sebagai starting. Dia menjadi pemain kunci Arsene Wenger kala itu saat semifinal liga Champions, pada leg 1 di Old Trafford. Abou menjadi lebih kuat, percaya diri, dan fokus "Saya mengalami masa-masa sulit, tapi masa itu kini telah berakhir", katanya "Saya akan mencoba untuk lebih fokus seperti yang saya lakukan sekarang, dan akan saya lakukan terus. Ini berarti mental saya sangat kuat karena saya telah mengalami banyak masalah diwaktu lalu".
2009/2010
Pada musim ini Abou lebih sering cidera, tetapi dia telah total membuat 35 kali penampilan bersama Arsenal disemua kompetisi. Abou bertransformasi dari pemain bertahan menjadi pemain gelandang penyerang. Karena masalah cideranya, peran Abou diganti oleh Alex Song.
UMUM
Abou Diaby berharap bisa bebas dari cideranya yang membuatnya hampir tidak tampil pada musim 2011/2012. Saat benar-benar fit, selalu ada keraguan untuk dimainkan. Dia dianugerahi dengan teknik yang bagus, fisik yang tinggi, dan permainan yang bisa membuka ruang dan menciptakan peluang. Musim kemarin hanya 5 kali bermain sebagai pengganti. Dia melakukan debutnya lagi setelah cidera saat melawan Dortmund pada November. Tapi cidera betis membuatnya harus absen lagi dan mengakhiri musimnya pada bulan April.
Abou bergabung dengan Arsenal pada umur 19 tahun yang ditransfer dari Auxere. Dia digadang-gadang menjadi sosok the next Viera. Tetapi cidera menghantui karir dan menghambat perkembangannya.
-adminudin-
Minggu, 09 September 2012
07.06 by AdminNo comments
Seusai pertemuan sejumlah pelatih top Eropa di markas UEFA, manajer Arsenal Arsene Wenger mengungkapkan kebingungan pemain soal pelaksanaan fair play ketika ada pemain cedera.
"Anda punya konflik antara peraturan baru, di mana wasit yang mengatur, dan sikap fair play lama, yang dianggap sebagai budaya dan membuat Anda menendang bola keluar ketika ada pemain yang cedera," kata Wenger.
Wenger yakin, "Saya percaya itu benar jika tanggung jawab berada di wasit karena Anda tak pernah tahu kesungguhan cedera saat pemain tergeletak."
Direktur teknis UEFA Andy Roxburgh menegaskan pihaknya telah mengumumkan ke seluruh tim peserta Euro 2012, untuk menunggu keputusan wasit sebelum menendang bola keluar.
Tapi, Wenger merasa, "Kami belum benar-benar jelas tentang bagaimana harus bersikap. Saya mengatakan kepada para pemain untuk menunggu wasit, tetapi kadang mereka menendang bola keluar. Mereka takut menjadi tak populer atau dikritik media jika tidak melakukannya."
06.57 by AdminNo comments
Mantan pemain Arsenal Nigel Winterburn
meminta manajemen mantan klubnya tersebut mengubah kebijakan terkait
dengan kontrak pemain.
Winterburn mengaku sangat khawatir dengan sikap manajemen Arsenal yang kerap membiarkan para pemainnya berada dalam situasi tidak menentu dengan menyisakan durasi satu tahun di kontraknya.
Terakhir, Bacary Sagna mengaku kontraknya akan berakhir satu musim lagi, namun ia masih belum mendapatkan kabar apapun dari klubnya, meski ia ingin bertahan di Emirates.
"Saya akan berpikir bahwa harus ada pengecekan internal di klub untuk mengetahui mengapa beberapa pemain masuk ke dalam durasi satu tahun terakhir kontrak mereka," ujarnya kepada talkSPORT.
"Seharusnya Anda mulai mengejar mereka ketika mereka masih memiliki satu setengah tahun dalam kontraknya."
"Ketika Anda berada di tahun terakhir, dalam pikiran pemain mereka mulai mempertanyakan apakah klub masih menginginkan jasa mereka."
"Dari pandangan Arsenal, hal tersebut harus segera diatasi."
sumber: goal.com
Winterburn mengaku sangat khawatir dengan sikap manajemen Arsenal yang kerap membiarkan para pemainnya berada dalam situasi tidak menentu dengan menyisakan durasi satu tahun di kontraknya.
Terakhir, Bacary Sagna mengaku kontraknya akan berakhir satu musim lagi, namun ia masih belum mendapatkan kabar apapun dari klubnya, meski ia ingin bertahan di Emirates.
"Saya akan berpikir bahwa harus ada pengecekan internal di klub untuk mengetahui mengapa beberapa pemain masuk ke dalam durasi satu tahun terakhir kontrak mereka," ujarnya kepada talkSPORT.
"Seharusnya Anda mulai mengejar mereka ketika mereka masih memiliki satu setengah tahun dalam kontraknya."
"Ketika Anda berada di tahun terakhir, dalam pikiran pemain mereka mulai mempertanyakan apakah klub masih menginginkan jasa mereka."
"Dari pandangan Arsenal, hal tersebut harus segera diatasi."
sumber: goal.com
06.44 by AdminNo comments
London - Bek Arsenal, Johan Djourou,
sangat jarang dimainkan dan sempat digosipkan akan hengkang pada musim
panas ini. Namun, Djourou ternyata masih dibutuhkan oleh manajer The Gunners, Arsene Wenger.
Djourou cuma tampil 14 kali sebagai starter di Premier League musim lalu. Pemain asal Swiss itu juga belum turun ke lapangan pada tiga laga awal yang sudah dijalani timnya musim ini. Dia kalah bersaing dengan Thomas Vermaelen, Laurent Koscielny, dan Per Mertesacker.
Di bursa transfer lalu, Djourou sebenarnya sempat dikabarkan akan meninggalkan Emirates Stadium dan pindah ke klub yang bisa memberinya lebih banyak waktu bermain. Klub Seri A, Napoli, disebut-sebut siap menampungnya.
Namun, hingga bursa transfer ditutup, tak ada proses transfer yang terealisasi dan Djourou tetap bertahan di Arsenal. Hal ini disambut gembira oleh Wenger, yang memang tak membiarkan si pemain pergi.
"Saya tak membiarkan Djourou pergi karena saya menyukainya sebagai seorang pemain dan dia juga mencintai klub ini," terang Wenger seperti dikutip The Sun.
sumber: detik.com
Djourou cuma tampil 14 kali sebagai starter di Premier League musim lalu. Pemain asal Swiss itu juga belum turun ke lapangan pada tiga laga awal yang sudah dijalani timnya musim ini. Dia kalah bersaing dengan Thomas Vermaelen, Laurent Koscielny, dan Per Mertesacker.
Di bursa transfer lalu, Djourou sebenarnya sempat dikabarkan akan meninggalkan Emirates Stadium dan pindah ke klub yang bisa memberinya lebih banyak waktu bermain. Klub Seri A, Napoli, disebut-sebut siap menampungnya.
Namun, hingga bursa transfer ditutup, tak ada proses transfer yang terealisasi dan Djourou tetap bertahan di Arsenal. Hal ini disambut gembira oleh Wenger, yang memang tak membiarkan si pemain pergi.
"Saya tak membiarkan Djourou pergi karena saya menyukainya sebagai seorang pemain dan dia juga mencintai klub ini," terang Wenger seperti dikutip The Sun.
sumber: detik.com
Sabtu, 08 September 2012
10.39 by AdminNo comments
London - Abou Diaby tak merasa tugasnya
di Arsenal sekarang adalah menggantikan peran Alex Song. Gelandang
internasional Prancis ini menilai dirinya lebih mirip Yaya Toure.
Setelah lama absen dari lapangan hijau akibat cedera, Diaby eksis lagi di awal musim ini. Dia selalu diturunkan di tiga laga yang sudah dijalani The Gunners di Premier League.
Diaby tampil sebagai man of match saat Arsenal menaklukkan Liverpool di Anfield, Minggu (2/9/2012) lalu. Bersama Mikel Arteta, eks pemain Auxerre ini bermain bagus dan membuat timnya mendominasi lini tengah.
Performa apik Diaby membuatnya dibanding-bandingkan dengan Song, yang beberapa waktu lalu dijual ke Barcelona. Diaby tak sepakat dengan perbandingan ini karena menilai perannya di lapangan lebih mirip dengan apa yang ditunjukkan oleh Toure di Manchester City.
"Di tim kami, Yaya Toure dan saya punya peran yang sangat mirip," aku Diaby seperti dikutip Sky Sports.
"Saya bukan seperti Alex Song. Kami punya banyak pemain yang bisa menggantikannya seperti Francis Coquelin atau Mikel Arteta, yang suka bermain ke dalam. Saya ingin lebih menyerang. Itulah saya," jelasnya.
"Saya juga punya tugas untuk bertahan, jadi saya perlu memiliki kemampuan bertahan yang baik. Sesegera mungkin setelah kami mendapatkan bola, saya maju menyerang," tegas pemain 26 tahun ini.
Setelah lama absen dari lapangan hijau akibat cedera, Diaby eksis lagi di awal musim ini. Dia selalu diturunkan di tiga laga yang sudah dijalani The Gunners di Premier League.
Diaby tampil sebagai man of match saat Arsenal menaklukkan Liverpool di Anfield, Minggu (2/9/2012) lalu. Bersama Mikel Arteta, eks pemain Auxerre ini bermain bagus dan membuat timnya mendominasi lini tengah.
Performa apik Diaby membuatnya dibanding-bandingkan dengan Song, yang beberapa waktu lalu dijual ke Barcelona. Diaby tak sepakat dengan perbandingan ini karena menilai perannya di lapangan lebih mirip dengan apa yang ditunjukkan oleh Toure di Manchester City.
"Di tim kami, Yaya Toure dan saya punya peran yang sangat mirip," aku Diaby seperti dikutip Sky Sports.
"Saya bukan seperti Alex Song. Kami punya banyak pemain yang bisa menggantikannya seperti Francis Coquelin atau Mikel Arteta, yang suka bermain ke dalam. Saya ingin lebih menyerang. Itulah saya," jelasnya.
"Saya juga punya tugas untuk bertahan, jadi saya perlu memiliki kemampuan bertahan yang baik. Sesegera mungkin setelah kami mendapatkan bola, saya maju menyerang," tegas pemain 26 tahun ini.
10.34 by AdminNo comments

London - Kemenangan atas Liverpool memberi rasa percaya diri kepada Arsenal. Kini mereka siap menghadapi tantangan lain yang akan datang di Premier League.
Setelah meraih dua hasil imbang di dua laga perdana di Premier League, The Gunners akhirnya membukukan kemenangan pertamanya saat menang 2-0 atas Liverpool akhir pekan lalu.
Kemenangan itu disebut Per Mertesacker telah memberi rasa percaya diri bagi Arsenal. Karena itu, dia menyatakan bahwa timnya kini siap menghadapi tantangan yang akan datang di bulan September.
Di bulan September, Arsenal akan menjalani laga-laga yang tak bisa dibilang enteng. Selain menghadapi Southampton, pasukan Arsene Wenger ini juga akan melakoni big match melawan Manchester City dan Chelsea.
"Kami percaya pada diri kami sendiri, itu yang paling penting dan kami bermain fantastis (melawan Liverpool). Kami harus percaya, karena skuat kami sudah mengalami banyak perubahan dan beberapa pemain penting hengkang," ujar Mertesacker di situs resmi klub.
"Sekarang kami harus fokus pada kekuatan kami dan itu penting untuk beberapa pekan ke depan, untuk tetap dekat dengan papan atas liga," lanjut.
"Banyak tantangan akan datang setelah jeda internasional tapi kami tak sabar untuk menghadapinya karena kami penuh rasa percaya diri. Kami menunjukkannya saat melawan Liverpool," tutupnya.
10.33 by AdminNo comments

London - Tak sekali dua kali Arsene Wenger mendapat teriakan olok-olok dari suporter lawan sepanjang 16 tahun melatih Arsenal. Apakah ia gentar dengan itu semua? The Professor menjawab tegas, tidak.
Markas Tottenham Hotspur, White Hart Lane, dan kandang Stoke City, Britannia Stadium, disebut Wenger sebagai tempat-tempat di mana ia pernah mendapat olok-olok. Presiden Arsenal, Peter Hill-Wood, bahkan menyebut para suporter yang terus menyerang Wenger dengan sebutan 'menjijikkan'.
Tetapi Wenger tak peduli dengan hal tersebut. Meski tak menyukainya, pelatih 62 tahun tersebut merasa lebih baik fokus pada pertandingan daripada meladeni ulah para suporter seperti itu.
"Saya pribadi tak menyukai olok-olok suporter lawan, tetapi saya tak pernah takut. Ketika anda menjadi manajer. anda harus fokus pada pertandingan, bukan omongan suporter kepada anda," tukasnya di Soccernet.
Perjalanan waktu disebut Wenger telah mengajarkannya untuk tidak mempedulikan apa yang terjadi di tribun penonton dan fokus dengan apa yang ada di atas lapangan.
"Percayalah, jika saya menanggapi komentar-komentar suporter lawan dalam 15 tahun lebih masa kepelatihan saya, sejak dulu saya sudah keluar dari sepakbola Inggris."
"Seiring berjalannya waktu, anda akan kebal dengan sendirinya dengan komentar-komentar tersebut. Setiap orang bisa saja berperilaku tidak sopan terhadap orang lain, tetapi anda tak boleh terpengaruh," tuntasnya.
10.30 by AdminNo comments
Era 1886-1980 Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke wilayah utara, tepatnya di daerah Highbury dan membangun Stadion Highbury, yang menjadi markas baru mereka. Saat pindah lokasi itulah, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena lokasi stadion Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut "North London derby" dan merupakan salah satu derby terpanas di London.


Kejayaan Arsenal di persepak bolaan Inggris pertama kali diawali oleh pelatih Herbert Chapman yang melatih pada rentang tahun 1925-35 dan berhasil menjuarai beberapa kompetisi domestik Inggris (Piala FA, titel Liga Utama, dan Charity Shield) sekaligus mendominasinya dan menjadikan Arsenal sebagai kekuatan paling dominan di Inggris saat itu. Pada rentang 1940an-1960an, Arsenal hanya dapat menambah sedikit koleksi gelar domestiknya. Pada awal 1970an, Arsenal berhasil prestasi terbaik Arsenal di Eropa pertama kali yang terjadi pada musim 1969-70, di ajang Fairs Cup (pendahulu dari Piala UEFA). Arsenal menjadi juara untuk pertama kalinya dan sekaligus terakhir di ajang Fairs Cup (Fairs Cup diganti Piala UEFA sejak musim 1971-72) setelah berhasil mengalahkan klub R.S.C. Anderlecht dengan agregat 4-3 (dengan sistem home and away) Saat itu, klub ini dilatih oleh Bertie Mee. Sepanjang tahun 1980an, Arsenal berhasil menambah koleksi Arsenal dengan beberapa gelar domestik, tapi tidak dengan gelar dari kompetisi Eropa.


Era 1990-sekarang Di tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang 0-0 (saat itu, jika kedudukan seri maka kedua tim dianggap juara) . Puasa Arsenal akan gelar dari kompetisi Eropa akhirnya hilang setelah pada musim 1993-94, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa, tepatnya di ajang Piala Winners setelah mengalahkan klub Parma FC dengan skor 1-0. Pada musim berikutnya, Arsenal kembali berhasil ke final di ajang yang sama, tapi kali ini mereka dikalahkan oleh Real Zaragoza dengan skor 2-1.
Kedatangan pelatih Arsène Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris pada saat itu. Arsenal pun dibawanya berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1 setelah kedudukan imbang. Pada musim 2003-04 hingga awal musim 2004-05, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepak bola Inggris. Pada musim 2005-06, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan FC Barcelona 2-1 di Stade de France, Paris.
Arsenal di masa kepelatihan Wenger mempunyai kebijakan yang bagus dalam pembinaan pemain-pemain muda yang tadinya tidak berkualitas maupun pemain berkualitas tapi kurang dikenal menjadi pemain yang mampu menunjukan telenta-talenta yang sangat luar biasa sekaligus diincar klub papan atas Eropa. Selain itu, Arsenal mempunyai kebijakan pemberian kontrak pada pemain yang telah berumur 30 tahun keatas, yaitu tidak lebih dari satu musim saja
Catatan Prestasi
13 kali juara Liga Primer, termasuk Divisi Satu sebelum 1992 (1930/31, 1932/33, 1933/34, 1934/35, 1937/38, 1947/48, 1952/53, 1970/71, 1988/89, 1990/91, 1997/98, 2001/02, 2003/04)
10 kali juara Piala FA (1929/30, 1935/36, 1949/50, 1970/71, 1978/79, 1992/93, 1997/98, 2001/02, 2002/03, 2004/05)
2 kali juara Piala Liga (1986/87, 1992/93)
12 kali juara FA Charity Shield (1930, 1931, 1933, 1934, 1938, 1948, 1953, 1991, 1998, 1999, 2002, 2004)
1 kali juara Piala Winners (1993/94)
1 kali juara Piala Fairs (1969/70)
10.23 by AdminNo comments
David Danskin (9 Januari 1863 - 4 Agustus 1948) adalah seorang Insinyur Mekanik dari Skotlandia dan pesepakbola. Dia adalah seorang anggota pendiri utama Dial Square FC, kemudian berganti nama menjadi Royal Arsenal, tim yang sekarang dikenal sebagai Arsenal.
Ia bermain sebagai pemain amatir untuk Kirkcaldy Wanderers , dan di antara mereka ada juga Jack McBean dan Peter Connolly, dua pemain yang kemudian akan bergabung dengan Danskin di Royal Arsenal. Pada tahun 1885 Danskin pindah ke London untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, dan mendapat pekerjaan di bengkel Dial Square, Royal Arsenal, Woolwich . Di sana ia bertemu dengan beberapa penggemar sepak bola, di antaranya Jack Humble dan mantan pemain Nottingham Forest, Fred Beardsley dan Morris Bates. Bersama dengan Humble, Danskin terdorong untuk mendirikan sebuah klub sepakbola para pekerja dengan mendirikan Dial Square FC.
Danskin menyelenggarakan pertandingan pertama antara sesama penggemar dan mengumumkan pendirian klub tersebut dengan nama Dial Square, dan menjabat kapten tim di pertandingan pertama mereka melawan Eastern Wanderers pada 11 Desember 1886; Dial Square menang 6-0. Danskin terus bermain untuk Royal Arsenal, sebagai klub segera berganti nama setelah itu, selama dua tahun ke depan. Namun setelah cedera yang terjadi dalam pertandingan melawan Clapton pada bulan Januari 1889, Danskin memutuskan untuk beristirahat dan hanya karang bermain setelah itu.
Arsenal berubah menjadi klub sepakbola profesional pada tahun 1891, dan meskipun Danskin yang maju untuk pemilihan komite klub pada tahun 1892, ia tidak terpilih. Dia akhirnya mengakhiri hubungan resminya dengan Arsenal dan kemudian memfokuskan diri dengan tim-tim baru dari daerah, Pabrik Royal Ordnance, yang didirikan pada 1896. Ia juga resmi sebagai wasit di pertandingan lokal. Namun ternyata ia masih mencintai Arsenal karena ia masih sering menghadiri pertandingan mereka, dan anaknya Billy digunakan untuk menjual program pada mereka Ground Manor sebagai seorang anak.
Ia kemudian mulai bisnis sendiri dengan mendirikan Perusahaan Manufaktur Sepeda di Plumstead , sebelum pindah ke Coventry pada tahun 1907 untuk bekerja di Standar Motor Company. Dalam kehidupan selanjutnya ia terganggu oleh masalah kesehatan, yang disebabkan oleh cedera kaki di sepakbola, dan mengambil pensiun dini. Namun demikian, dia sebagai salah satu anggota pendiri Arsenal ingin hidup lebih lama untuk melihat klubnya sukses. Di tahun 1930-an, ia dikabarkan pernah bersorak gembira diranjangnya ketika Arsenal menjuarai Piala FA pada tahun 1936, Setelah bertahun-tahun menderita gangguan kesehatan, Danskin meninggal di sebuah rumah sakit di Warwick pada tahun 1948, pada usia 85. Pada tahun 2007, untuk memperingati perannya dalam sejarah klub, Skotlandia Arsenal Supporters Club mempersembahkan sebuah plakat biru untuk Danskin, yang diletakkan didekat tempat kelahirannya di Burntisland.
Ia bermain sebagai pemain amatir untuk Kirkcaldy Wanderers , dan di antara mereka ada juga Jack McBean dan Peter Connolly, dua pemain yang kemudian akan bergabung dengan Danskin di Royal Arsenal. Pada tahun 1885 Danskin pindah ke London untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, dan mendapat pekerjaan di bengkel Dial Square, Royal Arsenal, Woolwich . Di sana ia bertemu dengan beberapa penggemar sepak bola, di antaranya Jack Humble dan mantan pemain Nottingham Forest, Fred Beardsley dan Morris Bates. Bersama dengan Humble, Danskin terdorong untuk mendirikan sebuah klub sepakbola para pekerja dengan mendirikan Dial Square FC.
Danskin menyelenggarakan pertandingan pertama antara sesama penggemar dan mengumumkan pendirian klub tersebut dengan nama Dial Square, dan menjabat kapten tim di pertandingan pertama mereka melawan Eastern Wanderers pada 11 Desember 1886; Dial Square menang 6-0. Danskin terus bermain untuk Royal Arsenal, sebagai klub segera berganti nama setelah itu, selama dua tahun ke depan. Namun setelah cedera yang terjadi dalam pertandingan melawan Clapton pada bulan Januari 1889, Danskin memutuskan untuk beristirahat dan hanya karang bermain setelah itu.
Arsenal berubah menjadi klub sepakbola profesional pada tahun 1891, dan meskipun Danskin yang maju untuk pemilihan komite klub pada tahun 1892, ia tidak terpilih. Dia akhirnya mengakhiri hubungan resminya dengan Arsenal dan kemudian memfokuskan diri dengan tim-tim baru dari daerah, Pabrik Royal Ordnance, yang didirikan pada 1896. Ia juga resmi sebagai wasit di pertandingan lokal. Namun ternyata ia masih mencintai Arsenal karena ia masih sering menghadiri pertandingan mereka, dan anaknya Billy digunakan untuk menjual program pada mereka Ground Manor sebagai seorang anak.
Ia kemudian mulai bisnis sendiri dengan mendirikan Perusahaan Manufaktur Sepeda di Plumstead , sebelum pindah ke Coventry pada tahun 1907 untuk bekerja di Standar Motor Company. Dalam kehidupan selanjutnya ia terganggu oleh masalah kesehatan, yang disebabkan oleh cedera kaki di sepakbola, dan mengambil pensiun dini. Namun demikian, dia sebagai salah satu anggota pendiri Arsenal ingin hidup lebih lama untuk melihat klubnya sukses. Di tahun 1930-an, ia dikabarkan pernah bersorak gembira diranjangnya ketika Arsenal menjuarai Piala FA pada tahun 1936, Setelah bertahun-tahun menderita gangguan kesehatan, Danskin meninggal di sebuah rumah sakit di Warwick pada tahun 1948, pada usia 85. Pada tahun 2007, untuk memperingati perannya dalam sejarah klub, Skotlandia Arsenal Supporters Club mempersembahkan sebuah plakat biru untuk Danskin, yang diletakkan didekat tempat kelahirannya di Burntisland.
10.18 by AdminNo comments
Nama lengkap | Arsène Wenger | ||
---|---|---|---|
Tanggal lahir | 22 Oktober 1949 | ||
Tempat lahir | Strasbourg, Perancis | ||
Tinggi | 1.93 m (6 ft 4 in) |
Karier senior* | |||
---|---|---|---|
Tahun | Tim | Tampil (Gol) | |
1973-1975 1975-1978 1978-1981 |
FC Mulhouse ASPV Strasbourg RC Strasbourg |
39 (7) 80 (20) 11 (0) |
Kepelatihan | |||
---|---|---|---|
1984-1987 1987-1994 1994-1996 1997-sekarang |
AS Nancy AS Monaco Nagoya Grampus Eight Arsenal |
||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik . |
1. Pada tahun 2004, Wenger mencetak sejarah klub di Liga Primer dengan membawa Arsenal tidak terkalahkan sepanjang musim liga berlangsung.
2. Karir akademis Wenger hampir seharum karirnya sebagai manajer sepakbola. Ia menamatkan tingkat strata satu pada fakultas teknik dan mengambil derajat master di bidang ilmu ekonomi dari Universitas Starsbourg.
3. Wenger banyak menguasai bahasa asing. Selain bahasa ibunya, Prancis, Wenger mampu berbicara dengan fasih bahasa Alsatian, Jerman, dan Inggris. Selain itu, ia juga mahir berbahasa Italia, Spanyol, dan Jepang.
4. Klub pertama yang ditangani Wenger adalah Nancy pada tahun 1984. Namun, tidak banyak kemajuan yang dicapai oleh Wenger. Bahkan Nancy pernah terperosok ke Ligue 2. Karirnya mulai menanjak saat ia meramu AS Monaco tiga tahun kemudian. Dan, tahun 1988, ia membawa Monaco menduduki puncak klasement Ligue1.
5. Wenger sangat terkenal dengan ambisinya membangun sebuah tim yang tidak hanya mampu memenangkan pertandingan, tapi juga yang bisa menyuguhkan tontonan menarik. Kerja sama tim juga selalu menjadi moto yang tidak pernah ia lewati saat melatih. The Times menjuluki tim asuhan Wenger pada musim 2003/04 sebagai tim yang memperagakan seni menyerang yang indah.
6. Wenger punya reputasi hebat dalam meracik pemain biasa menjadi menjadi handal dan ternama. Saat bersama Monaco, ia menggaet pemain Liberia George Weah yang tidak begitu terdengar gaungnya. Namun, ia kemudian menjadi World Player of the Year versi FIFA saat bersama AC Milan. Saat bersama Arsenal, ia membantu mengangkat pamor pemain seperti Thierry Henry, Patrick Vieira, Francesc Fàbregas, Robin Van Persie dan Kolo Touré menjadi pemain berkelas dunia.
7. Ahli strategi plus ahli ekonomi. Hal itu terbukti dengan sedikitnya biaya pengeluaran yang dibutuhkan Wenger untuk belanja pemain. Dalam setahun, menurut chairman Arsenal Peter Hill-Wood, Wenger hanya membutuhkan dana £4 juta hingga £5 juta. Hebatnya, pemain yang ia dapatkan dengan harga rendah mampu ditransfer ke klub lainnya dengan harga yang cukup melangit. Contoh paling jelas adalah Nicolas Anelka yang didatangkan dari Paris St Germain dengan hanya £500 ribu, yang kemudian dibandrol menjadi £22,3 juta saat Madrid meliriknya dua tahun kemudian.
8. Pembelian pemain Wenger juga terkenal jitu saat mendatangkan Thierry Henry, Robert Pirès dan Sylvain Wiltord. Ketiga pemain tersebut berhasil mendongkrak Arsenal menjuarai Liga Primer pada musim 2003/04.
9. Wenger dikritik oleh banyak pihak terutama pembesar sepakbola Inggris lantaran jarang menurunkan dan memainkan pemain asal negeri Ratu Elizabeth itu. Alan Pardew yang saat itu mesih membesut West Ham mengatakan, kesuksesan Arsenal bukanlah kesuksesan tim dari Inggris. Wenger merespon dengan menegaskan, sepakbola adalah seni dan bukan masalah paspor semata.
10. Ia pernah beberapa kali terlibat perseteruan seperti saat perang kata-kata dengan Jose Mourinho, dan Michel Platini. Selain itu, Wenger juga pernah bersitegang dengan hakim garis saat final Piala Carling tahun 2007. Saat itu ia mengatakan sang hakim garis “pembohong”. Akibat ulahnya, Wenger didenda oleh FA dan diharuskan membawyar denda sebesar £2500.
Pat Rice ialah pendamping Arsene Wenger di setiap pertandingan Arsenal.
Bapak kelahiran 17 Maret 1949 Belfast, Northen Ireland ini bergabung dengan Arsenal sejak july 1984.
Saat menjadi pemain sepakbola, Pat Rice membela klub Watford dengan 112 penampilan serta 1 gol.
Dan selanjutnya bergabung dengan The Gunners sejak usia 15 tahun. Di Arsenal, Pat Rise bermain sebanyak 528 penampilan sebagai Defender. Sampai saat ini Pat Rice sudah banyak mendapatkan gelar bersama Arsenal, dan sampai sekarang dia masih setia bersama The Gunners sebagai asisten pelatih.
10.13 by Admin1 comment

HIGHBURY STADIUM
Highbury, kandang Arsenal sebelum Ashburton Grove, masih banyak kita yang merindukan stadion ini. Semoga sejarah Highbury ini bisa menghibur, atau setidaknya untuk pengetahuan saja. Diambil dari postingan salah satu anggota id-arsenal forum. Thanks bro, and honestly sorry for not mentioning your name here, honestly I forgot whose post is this, since this post sit on my desktop for ages !!!
Enjoy then !
Semua dimulai pada awal musim 1912-1913 saat Arsenal terpuruk di dasar klasemen liga inggris dengan hanya memenangi 3 dari total 38 match saat itu. Rumor yang beredar saat itu ialah bahwa klub diambang kebangkrutan dengan kas yang tersisa tinggal 19 pounds!!!
Pemilik Arsenal kala itu, Henry Norris, berniat menggabungkan arsenal dengan Fulham untuk menghindari kebangkrutan. Untung niat itu akhirnya urung terjadi. Jalan lain, Norris yang ketika itu menjabat sebagai anggota parlemen menggunakan koneksinya untuk membeli lapangan milik universitas St.John dengan cicilan selama 20 tahun dan bunga 20.000 pounds. Lapangan ini terletak di sebelah utara, berada di daerah yang ketika itu menjadi “milik” 2 klub lokal, Tottenham Hotspur dan Clapton Orient.
Musim baru segera dimulai dan Arsenal harus berusaha agar kandang barunya dapat selesai agar dapat tampil di kompetisi liga. Arsitek kala itu, Archibald Leitch, bersama para pekerja berhasil setidaknya memenuhi beberapa kriteria yang diharuskan dan Arsenal akhirnya dapat berlaga untuk pertama kalinya di kandang barunya, dengan kemenangan 2-1 atas Leicester Fosse.
Kondisi lapangan saat itu sangatlah tidak memadai, lapangannya tidak rata dimana disatu sisi harus dipertinggi 11 kaki, di sisi lain harus direndahkan 5 kaki. Juga para pemain yang selalu kebanjiran di kamar ganti karena belum selesainya pembangunan dan sistem drainase stadion. Salah satu peristiwa, yang bagi beberapa orang hanya dipercaya sebagai mitos belaka, adalah saat dilakukan pmbuatan fondasi, ada kuda yang secara tidak sengaja tercebur kedalam lapisan fondasinya dan terkubur hidup-hidup.
Pada tahun 1925 Herbert Chapman ditunjuk sebagai pelatih Arsenal, tahun yang sama dengan pembayaran cash sebesar 64.000 pounds oleh Norris yang membuat Highbury resmi menjadi milik Arsenal. Pada tahun 1930-1931 Highbury menjadi saksi saat Arsenal untuk pertama kalinya menjuarai liga inggris setelah di partai terakhir mengalahkan liverpool 3-1.
Pada 1932 pembangunan tribun bagian barat (west stand) dengan kapasitas 17 ribu orang dan 4 ribu tempat duduk selesai dengan menghabiskan dana 50 ribu pounds. Desain unik dilakukan oleh arsitek Claude Waterlow Ferrier dan William Binnie dengan menyertakan simbol “Bank of England Club”. Masih di tahun yang sama, Chapman berhasil meyakinkan pemerintah kota untuk mengubah nama stasiun Gillespie Road menjadi stasiun Arsenal, dan masih bertahan sampai sekarang.
Pada 9 maret 1935 tercipta rekor jumlah penonton saat Arsenal bertemu Sunderland pada partai penentuan juara liga. Di partai yang total disaksikan 73.295 penonton itu Arsenal berhasil menahan Sunderland dan memastikan gelar liga untuk ketiga kalinya secara beruntun. Di akhir musim, dilakukan pembangunan cover di tribun utara dan jam yang terkenal itu dipasang di sebelah selatan stadion.
Tahun berikutnya tribun timur selesai dibangun dan menghabiskan dana 130 ribu pounds. Tepat sebelum perang dunia kedua pecah dan menghentikan kompetisi liga, Highbury dipakai sebagai set syuting film berjudul “The Arsenal Stadium Mystery”, yang diangkat dari novel karangan Leonard Gribble dengan judul yang sama.
Periode perang dunia II, antara 1939 hingga 1945, Highbury berubah fungsi menjadi basecamp perang yang dinamakan “Air Raid Wardens”, dan berfungsi sebagai pos medis. Sebuah barak dibangun di lapangan latihan tepat di belakang clock end, yang membuat Highbury menjadi salah satu target utama bom-bom musuh. Sedikitnya 2 orang tewas saat bagian teras bagian selatan dihujani bom seberat 1000 pound.
Periode 1946-1947 highbury mulai diperbaiki dan pada 1948 dipercaya menjadi tempat pertandingan sepakbola saat Inggris menjadi tuan rumah olimpiade. 3 tahun berikutnya lampu stadion mulai dipasang. Ironisnya fasilitas lampu ini pertama kali digunakan saat diadakan partai persahabatan antara tim yang diisi petinju bertanding menghadapi tim yang diisi joki kuda. Arsenal sendiri pertama kali bertanding dengan “ditemani” penerangan saat bertemu Hapoel of Israel dan disaksikan sekitar 50 ribu penonton.
Pada 1964 Highbury dilengkapi dengan “soil heating” untuk memastikan lapangan dapat dipakai sepanjang tahun. Pada 1966 Highbury dipakai sebagai tempat pertandingan tinju antara Muhammad Ali dengan Henry Cooper. Pada partai itu, Cooper yang juga salah satu fans berat Arsenal, gagal mengalahkan Ali.
Tahun 1969, tribun barat mengalami penambahan sebanyak 5.200 kursi. Saat yang tepat dengan kemenangan 3-0 atas Anderlecht, sekaligus menebus kekalahan 1-3 di kandang Anderlecht, yang memastikan gelar eropa pertama untuk Arsenal. Masih di tahun yang sama, lapangan latihan di belakang clock end juga direnovasi dan disertai pembuatan lapangan parkir. Masa-masa clock end yang tanpa penutup berakhir pada tahun 1989 saat dilakukan penambahan kursi untuk eksekutif dan pembuatan ruangan kantor tambahan.
Pembangunan ulang daerah north bank berlangsung dari Mei 1992 hingga Agustus 1993. Salah satu “ends” yang paling terkenal di seantero inggris ini diganti dengan deretan kursi baru berkapasitas tambahan 12.000. Saat semua renovasi selesai pada akhir 1993,kapasitas Highbury telah berkurang menjadi hanya 39.000 seat.
Perkembangan sepakbola yang semakin membutuhkan dana besar membuat Highbury menjadi tidak ‘ekonomis’ lagi untuk klub sebesar Arsenal, yang memaksa Arsenal harus meninggalkan Highbury dan pindah ke stadion baru ‘Ashburton Grove’ yang hanya berjarak kurang lebih 500 meter ke arah barat daya.
Partai terakhir Highbury dilakoni saat Arsenal mengalahkan wigan 4-2, mungkin masih banyak yang ingat adegan Thierry Henry mencium tanah Highbury setelah mencetak gol ? Beberapa jam kemudian Highbury sudah rata dengan tanah.
Highbury…1913-2006

Stadion Emirates merupakan stadion sepak bola yang terletak di Ashburton Grove di Holloway, London utara, dan merupakan markas utama klub sepak bola Arsenal F.C. sejak Juli 2006. Stadion ini merupakan stadion sepak bola terbesar kedua di kompetisi Liga Utama Inggris setelah Old Trafford dan merupakan terbesar keempat di daratan Inggris setelah Stadion Wembley (London), Old Trafford (Manchester), dan Stadion Millennium (Cardiff).
Stadion ini memiliki kapasitas 60.355 penonton, menggantikan stadion lama Arsenal, Highbury yang telah dipakai Arsenal selama kurang lebih 93 tahun (1913-2006). Pembuatan stadion ini membutuhkan dana kurang lebih sekitar 430 juta poundsterling. Sebelumnya stadion ini bernama Ashburton Grove, tapi dinamai Emirates Stadium karena tim Arsenal mencapai kesepakatan dengan perusahaan penerbangan Emirates untuk mensponsori Arsenal selama 15 tahun.
Langganan:
Postingan (Atom)